An initiative of :



Stichting Food-Info



Food-Info.net> Produk Makanan > Bumbu dan Rempah-rempah

Laurel (Laurus nobilis)

Penggolongan tanaman

Lauraceae (golongan laurel).

Nama botani

-

Asal tanaman

Kemungkinan Asia Kecil. Kini, pohon laurel tumbuh di semua daerah Mediterania. Turki adalah salah satu negara eksportir utama.

Bagian tanaman yang digunakan

Daun. Secara industri, minyak laurel dibuat dari bagian buah, yang juga dapat digunakan sebagai rempah-rempah.

Kualitas sensoris

Aromatik dan sedikit pahit.

Komponen utama

Minyak esensial dari daunnya (0.8 - 3%) terutama mengandung 1,8 cineol (50%). Selain itu juga ditemukan eugenol, acetyl eugenol, methyl eugenol, α - dan β -pinene, phellandrene, linalool, geraniol dan terpineol.

Biji kering mengandung 0.6 - 10% minyak esensial, yang kadarnya tergantung dari tempat asal dan kondisi penyimpanannya. Seperti bagian daun, aromanya disebabkan oleh terpenes (cineol, terpineol, α- dan β-pinene, citral), dan juga asam cinnamic dan methyl ester.


Laurel : bagian bawah, bagian atas, daun tua (berubah warna)

Penggunaan

Laurel dulu diagungkan dan dihubungkan dengan Apollo di jaman Yunani klasik. Meskipun dulunya pemenang Olimpiade (pertandingan olahraga terkenal yang diselenggarakan tiap empat tahun sebagai penghormatan terhadap Zeus, dan dimulai sejak tahun 776 di Olympia) diberi kalung rangkaian bunga yang dihias dengan ranting olive, tetapi kemudian penggunaan kalung laurel lebih lebih dikenal sekarang. Penggantian olive dengan laurel ini karena pengaruh pertandingan Pythian, yang diselenggarakan sejak tahun 582 untuk menghormati Apollo di Delphi (Yunani Selatan). Dalam satu dekade setelah pembukaan pertandingan Pythian di seluruh Yunani, muncul dua festival lagi yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali.

Kemudian, Kekaisaran Roma menggunakan kalung rangkain bunga dari laurel sebagai simbol dari Dewa Apollo. sehingga, Laurel semakin populer di masakan orang-orang Roma.

Kini, Laurel cukup umum digunakan sebagai bumbu di semua negara Barat. Laurel digunakan untuk sup, rebusan/stews, saus, acar dan sosis; serta beberapa masakan ikan. Tidak seperti kebanyakan rempah-rempah daun yang lain, Laurel dapat dimasak beberapa kali tanpa kehilangan banyak aromanya.

Laurel segar atau kering sering muncul di bouquet garni.

Laurel segar sangat aromatik, tapi juga cukup pahit. Namun dengan prosedur pengeringan yang tepat, rasa pahitnya dapat dikurangi dan bahkan rasanya dapat ditingkatkan. Setelah pemetikan dan pemilihan manual, daunnya dikeringkan dengan cepat tanpa terkena sinar matahari. Laurel berkualitas tinggi tidak hanya dikenali dari aromanya yang kuat, tapi juga dari warnanya yang hijau terang. Aturan dasarnya menyebutkan bahwa semakin hijau warnanya semakin bagus kualitasnya. Laurel tidak dapat disimpan lama, seperti yang mungkin terlihat dari kekerasan tekturnya, tetapi sebaiknya disimpan tidak lebih dari satu tahun setelah pemetikan. Daun yang terlalu lama disimpan akan kehilangan aromanya, berwarna kecoklatan dan kebanyakan berasa pahit.

Sumber: www-ang.kfunigraz.ac.at/~katzer/engl/spice_welcome.html

 



European Masters Degree in Food Studies - an Educational Journey


Master in Food Safety Law



Food-Info.net is an initiative of Stichting Food-Info, The Netherlands

Free counters!